Tinggalkan Rasa Sakit Anda di Pasir

Sebelum berkata lebih banyak, kuucapkan Selamat Idul Fitri buat semuanya yah temen2ku, walaupun saya tidak kebagian ketupat karena tidak merayakannya tapi selalu senang mengucapkannya kepada semua kerabat2ku yang merayakannya. Nah, masih ada hubungannya dengan maaf dan memaafkan, berikut saya berikan tulisan menarik yang memberikan inspirasi tersendiri, semoga kalian juga terinspirasi dengan membacanya...

Buatku, salah dan tersakiti itu biasa dan lupakanlah dengan cepat, setiap orang dapat berbuat salah, namun saat menerima sebuah kebaikan dari siapapun, baik yang dikenal atau tidak dikenal, ingatlah selalu, karena kesalahan orang lain kepada kita itu sudah kuanggap hal yang biasa, sedangkan sebuah kebaikan sekecil apapun buatku adalah hal yang Luar Biasa....

------
Suatu hari ada 2 orang sahabat berjalan melalui padang gurun. Selama perjalanan mereka sesekali bertengkar, bahkan salah satu orang sempat melepaskan tamparan ke wajah orang lainnya. Orang yang terluka karena mendapat tamparan dari sahabatnya, tanpa berkata apa-apa, menulis di pasir.

Hari Ini Sahabat Saya Menampar wajah Saya

Mereka terus berjalan sampai mereka menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang telah ditampar terjebak dalam lumpur dan mulai tenggelam, tapi Sahabatnya kemudian menyelamatkan dia. Setelah kejadian, ia menulis di atas batu:

Hari Ini Sahabat Saya Menyelamatkan Hidup Saya

Melihat apa yang dilakukan orang yang ditamparnya, sahabatnya pun bertanya,"Setelah saya menyakitimu, kamu menulis di atas pasir dan sekarang, kamu menulis di atas batu, mengapa?"

Sahabat yang ditampar dan diselamatkan ini pun menjawab,"Ketika seseorang menyakiti kita, kita harus menuliskannya di atas pasir di mana angin pengampunan dapat menghapusnya pergi. Tapi, ketika seseorang melakukan sesuatu yang baik bagi kita, kita harus memahatnya di atas batu di mana tidak ada angin yang bisa menghapusnya."
------
dikutip dari Warta Santo Matius, 4 Agustus 2013, Tahun XXX-No.46