Thursday, November 19, 2015

Yesus Membawa Pemisahan



Dalam suatu pertemuan dengan sohib dekatku, yup, sahabatku yang jika kuceritakan akan menjadi panjang ceritanya, bagaimana seorang teman biasa di masa lalu dan tidak inget juga bagaimana bisa menjadi akrab. Apakah karena tuntutan pekerjaan di masa lalu, ataupun berlanjut dengan sering bertemu, lalu menjadi akrab dan saling menceritakan hidup satu sama lain. Dan suddenly???? Menjadi teman, sohib, sahabat, bahkan klien ku sendiri. Menarik jika diulas rentetan perjalanannya itu.

Sering kita berjumpa dan berbagi wawasan. Tentang apapun itu. Yup, apapun itu, dari pekerjaan, tindakan, keinginan masa depan, dan sejublek hal lainnya. Bertukar pikiran yang kutahu dan yang dia tahu menjadi moment menarik yang rutin kita lakukan. Visi misi hidup kita masing2. Sangat jarang juga bisa memiliki sahabat di jaman sekarang yang dekat denganku, dimana semua orang sepertinya menghindariku. It's okey, tak mengapa. Yang pasti kucoba berikan selalu yang terbaik untuk sharing kepadanya selalu, juga sebaliknya, dan yang tidak kalah menarik, kita berbeda agama.

Yup, perbedaan agama tidak untuk diperdebatkan dengan mencari benar dan salah. Tapi seperti kita bertukar pikiran, mengapa begini mengapa begitu. Saling menguatkan apa yang ingin kita raih di masa depan. Uniknya pada kesempatan kali ini, pencerahan dia dengan istilah "Manual Book Kehidupan" menjadi pembahasan yang sangat seru kita bahas. Dia mempaparkan apa dan bagaimananya, dan saya tidak bisa menjawab banyak, alhasil lebih menyerap apa yang dia katakan. Terlintas sebuah rentetan yang dia bacakan sebagai komparasi menarik. Dari sekian banyak ayat -yang jujurnya saya tidak suka menghapal ayat pula, karena biasanya lebih kepada intinya-, ada pilihan yang membuatku menarik.

Kutipannya sbb berikut pada Matius 10:34-42 (bahkan sejujurnya seluruh Matius 10 menarik buatku)
-----
(34) "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
(35) Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
(36) dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
(37) Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
(38) Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
(39) Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
(40) Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
(41) Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
(42) Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
-----

Menarik buatku yang cukup menjawb sekian banyak pertanyaan dikepalaku, akan perputaran kejadian macam2, atas apa yang kupikirkan, kurasakan, dan sejublek pertanyaan tak terjawabkan. Melalui "Manual Book Kehidupan" dan secara tidak langsung menjawabkannya, pun membuatku tertambahkan sekian banyak pertanyaan lainnya.

Tidak untuk dipertanyakan lebih lanjut. Tidak untuk dipikirkan dengan logika. Tidak untuk dibanding2kan. Namun yang pasti adalah untuk diresapi, dan pastinya, dilakukan sebaik mungkin.

Semoga apa yang kutangkap, kurasakan, dan kualami, mungkin terjadi juga pada kalian.

Apakah kau siap akan adanya Pemisahan ?

No comments: