Thursday, March 21, 2013

Lupa Tujuan Kemana Akan Pergi?

Waktu terasa bergulir dengan cepat, seakan dari tanggal 1 dan sekejap akan mendekati tanggal 24 dan tiba2 sudah di akhir bulan... Sepertinya tak terasa jika hanya berdiam diri, atau malahan bergerak tanpa henti... tentunya itu pilihan diri sendiri pula...

Kali ini postinganku tak terlampirkan foto... terlalu padat dan sibuk sepertinya, bahkan yang biasa utak-atik gadget, malahan seadanya saja dan kayak uber2an waktu setiap harinya... seru? Yup... ini hidupku sekarang dan aku seperti ingin berlari lebih cepat lagi... jika melihat jadwalku? sepertinya waktu bernapas terhimpit oleh keseharian yang padat... namun itu kulalui dengan penuh semangat, selalu menarik dari hari ke hari...

Untuk tipe manusia pemikir sepertiku, sepertinya setiap pergerakkan memberikan masukkan menarik dan pembelajaran tiada henti... produk sepertinya tidak jauh berbeda, sekian banyak kurapal dalam sekejap, namun ada yang berbeda dari waktu ke waktu... sebuah pertumbuhan skill yang kayaknya ga terbayarkan oleh apapun, dan ini yang selalu menarik...

Cerita yang selalu kudengar sepertinya menjadi sebuah cerita yang selalu menarik saat kubagi dengan siapapun, bahkan ada aksi-reaksi yang notabene tak masuk logika bagi manusia fisika sepertiku... meruntut jadul yang sangat menyukai dunia ilmu kimia, matematika, fisika yang kesemuanya pelajaran yang terkadang sangat disegani dibangku sekolah, buatku yang manusia mungil dan tau persis istilah "geeks" seperti melekat padaku... istilah yang sepertinya ingin kudobrak namun seiring berjalannya waktu, tak mengapa juga, toh hanya istilah...

Apapun perjalananku dari masa lalu hingga kini, sepertinya tak ada yang kusesali... semuanya kunikmati dan berkah buatku... menutup tulisanku kali ini, aku sharing sebuah cerita menarik lainnya dari warta... yang tentunya saat mood di bawah dan pergerakkan hari berputar cepat, sebuah cerita menarik ini mampu menyadarkan aku selalu... Apakah kalian juga tersadarkan?

-----
Suatu hari Albert Einstein bepergian menggunakan kereta api, seperti biasa ada kondektur yang memeriksa karcis penumpang. Kondektur mendatangi penumpang satu demi satu dan meminta karcis mereka. Ketika sampai kepada Einstein si penemu tersebut tidak bisa menemukan karcisnya.

Einstein yang telah tua itu mencarinya dalam saku-sakunya, namun dia tidak juga menemukan karcis itu. Seketika itu sang kondektur mengenali bahwa pria yang ada didepannya itu adalah ilmuwan terkenal, dan berkata, "Oh. Dr.Einstein, jangan kuatir. Saya tahu siapa Anda. Saya percaya pada Anda. Anda tidak perlu menunjukkan tiket Anda kepada saya."

Setelah berkata demikian, kondektur itu melanjutkan pekerjaannya. Beberapa menit kemudian kondektur itu kembali dengan kantong yang penuh dengan potongan tiket penumpang. Saat ia kembali melewati Einstein, dia melihat bahwa pria tua itu masih mencari-cari tiketnya, bahkan hingga ke bawah kursinya.

Kondektur itu membungkuk dan berkata kepada Einstein kembali, "Pak, duduklah kembali. Tidak masalah, kami mempercayai Anda, Anda tidak perlu menunjukkan tiket Anda."

Pada saat itu Einstein berhenti sejenak dan memandang ke arah kondektur muda itu, "Anak muda, ini bukan masalah kepercayaan. Ini adalah masalah tujuan. Saya mencari tiket saya karena saya tidak tahu ke mana tujuan saya."

Jika kita lupa atau salah tujuan secara harafiah, tentu dengan mudah kita bisa mengubah arah dan kembali ke arah yang benar. Namun jika kita lupa tujuan hidup kita, akibatnya fatal karena kehidupan ini hanya kita jalani sekali. Hari ini, apakah kita seperti Einstein yang lupa akan tujuan hidup kita yaitu tujuan kekal yang sudah Tuha tetapkan bagi kita atau malah kita mengejar tujuan pribadi kita yang sangat fana?
-----
dikutip dari Warta Santo Matius, 10 Maret 2013, Tahun XXX-No.25

No comments: