Saturday, October 09, 2010

Trishi Wedding

Menjadi pemotret rupanya gampang-gampang susah, dimana terkadang semuanya menyatu pada sebuah momen yang berhimpitan di keseharian, so yang menjadi sulit adalah rasa lelah yang kadang tak sempat mengistirahatkan badan dan selalu harus bergerak, namun tiba-tiba saat kamera tercintaku di tangan dan di dalam momen itu sendiri, entah mengapa rasa lelah yang jika diam terasa amat sangat, menjadi hilang, saat memotret seperti memacu adrenalin tersendiri dan tidak ingin kehilangan berbagai momen menari, dari hal yang paling besar hingga hal-hal detail yang terkadang dilewatkan begitu saja oleh sang "perekam momen", tapi kuusahakan semuanya tercapture dengan semua ide-ide di kepala yang kucoba tuangkan dalam bentuk hasil karya foto.

Setelah memasuki acara atau "arena pertandingan", sempatkan sambil mencari berbagai momen menarik yang ada di dalam acara tersebut, seperti keceriaan dari kerabat yang hadir di dalam acara, jadi tidak hanya sang "tokoh acara", karena dijamin, ini merupakan momen yang berbahagia, so, konsep bahagia harus diungkapkan dalam sebuah kebahagiaan dari para kerabat tentunya.

Tidak lupa juga saat acara dinnernya, sempatkan juga mengabadikan berbagai momen menariknya, dan seorang "perekam momen" sepertiku terkadang harus melewatkan dinner itu sendiri, karena yang terpenting adalah merekam sebanyak mungkin momen menariknya, jadi indahkan dulu perut yang terbilang berbunyi, biarkan kamera yang menangkap terlebih dahulu dari para tamu yang hadir menikmati hidangan. Pun pengambilan foto secara spontan, ataupun meminta mereka melihat kamera, yang pasti, konsep kebahagiaan harus selalu terekam jika mereka melihat kamera.

Nah, setelah acara dinner, rupanya masih perlu diindahkan pula perut yang kadang berbunyi, tak mengapa, demi para tamu yang rupanya ingin bersuka cita pada momen itu, karena sekali terlewatkan, maka tak dapat diulang kembali momen berbahagia ini, so, sempatkan request yang diminta para kerabat untuk memotret mereka, pun sendiri, atau dengan pasangan mereka, atau dengan anak kesayangan yang mereka bawa saat resepsi ini.

Dan yang terpenting, lakukan dengan imajinasi sang "pemegang kamera" atau arahkan mereka jika perlu untuk mendapatkan hasil terbaik dan jangan lupa, setelah memotret, perlihatkan kepada mereka agar mereka mengetahui hasilnya, jika mereka kurang puas, niscaya akan memintanya kembali sesuai permintaan mereka, dan jangan tunggu lama, lakukan pemotretan sesuai dengan permintaan mereka. Terkadang imajinasi yang kita berikan, dirasa kurang pas, namun cobalah bereksplorasi dengan berbagai aksesoris yang terdapat di ruangan acara, jangan hanya terbatas dengan horizontal dan vertikal, karena sang "perekam momen" yang memegang kendali, eksplorasi bermacam-macam bentuk dan sudut, jangan malas untuk bergerak. Jangan lupa juga, saat merekam momen itu tersendiri, bukan hanya sang model yang diutamakan, lihat lingkungan sekitar yang menunjang, pindah spot jika perlu, dan manfaatkan ruangan atau aksesoris sekeliling ruangan.

Semoga tercerahkan kepada para blogger yang menyempatkan diri untuk melihat dan membaca websiteku yang sederhana ini, jangan kemana-mana, ada lanjutan berikut masih seputar acara ini tentunya.....(",)

No comments: