Tuesday, August 16, 2005

Rapuh

Di dalam keheningan malam aku termenung, melihat apa yang akan terjadi dan apa yang telah terjadi. Dalam kesendirian terasa kekosongan menyelimuti waktuku ini. Tercengang melihat segala yang aku lalui yang ada dibelakang sana. Semua berubah? mungkin tidak, yang berubah hanya waktunya saja. Waktu yang berlalu dengan cepat menyebabkan terasa lingkungan sekitar ini berubah.

Yang pasti kulalui semuanya dengan kepala tegak, tanpa diketahui apa yang ada didalam benakku ini, menerobos waktu untuk ke belakang sejenak dan menatap dengan mata tajam ke depanku. Waktu kuanggap menjadi temanku selalu selain kepulan asap yang menyelimuti ragaku ini. Tapi aku bahagia dengan keseluruhan yang sudah terjadi, tiada penyesalan yang tergoreskan, karena tanpa itu semua maka tidak akan ada "rasa" yang memberkas dalam hati.

Keberadaan kerabat sekitar yang cepat dengan tidak cepat menyambutku dengan tanpa kata-kata, mereka menyukai keberadaanku di sekitar mereka, aku tak tahu apa yang telah kulakukan, yang kutahu adalah aku harus berbuat yang terbaik dan aku harus menjadi diriku sendiri. Mereka mengisi hari-hariku dengan kesederhaanku dan dengan kediamanku, kusambut seluruh manusia dengan tangan terbuka tanpa memandang apa dan bagaimananya mereka.

Keberadaanku menyegarkan hati mereka, sekaligus menghangatkan ragaku ini yang telah beku akan "rasa".
Biarlah semuanya ini apa adanya, aku menyukainya dan aku menyelaminya, terima kasih kepada seluruh manusia yang sudah menghargai akan keberadaanku yang kecil ini, keberadaan akan satu sosok manusia dari berjuta-juta umat dibumi ini. Terima kasih kepada semua yang langsung dan tak langsung mengiringi langkahku yang kecil ini. Terima Kasih.

No comments: