Wednesday, June 29, 2005

Menangislah...

Begitu banyak yang tlah kulewati dan begitu banyak pula yang telah tergoreskan, tak tahu harus bagaimana dalam menghadapi semua kejadian yang tlah berlalu...

Begitu tertorehkannya dengan dalam di hatiku ini, tak dapat kuungkapkan dengan ribuan kata sekalipun, yang bisa kulakukan hanya menatap dengan mata penuh kebimbangan akan apa yang akan aku lakukan.

Seandainya bisa kutangisi, maka akan kulakukan dengan senang hati, namun air mata ini tak kunjung turun pula, sehingga aku hanya bisa diam dalam melihatnya.

Getir, sakit dan berjuta ungkapan lainnya yang hanya bisa kutuliskan tanpa dapat dirasakan, sebuah ungkapan yang percuma sebenarnya. Kelelahan mulai mengenang dalam diriku, lelah akan sesuatu yang harus kulakukan dimasa depan dan lelah akan suatu ratapan kesedihan.

Tak tahu harus bagaimana, kulewati keseharianku dengan napas tersenggal akan hari-hari yang semakin membingungkanku dengan jalan yang sedang kutapaki dan kujalani. Kadang terasa sesak dan menyulitkanku dalam bergerak, atau itu hanyalah bayang-bayang yang sebenarnya bisa aku tepiskan dengan cepat? Kubertanya tanpa ada yang menjawabnya, kuberteriak tanpa ada yang mendengarnya, rasa "dingin" itu selalu meliputi kalbuku. Seluruh pertanyaan akan jalur hidupku hanya dapat kujalani setapak demi setapak, tanpa ada panduan dan jawaban yang menuntunku ke arah yang benar. Ku selalu ragu dalam menjalaninya karena terasa himpitan mulai menyulitkan segala gerak gerikku.

Himpitan itu ingin aku lepaskan tapi tak tahu harus bagaimana melepasnya, sehingga hanya dapat kubiarkan mengelilingiku di dalam setiap pergerakan hidupku. Rindu akan masa lalu, rindu pula akan apa yang akan kucari dan kutempuh, kesedihan selalu menjadi teman dan kesendirian selalu mengisi setiap sudut-sudut hatiku, kegelapan selalu mengantung dalam anganku.

Akankah semua ini berlalu...

1 comment:

Novita Sianipar said...

kamu kenapa yossss...aduh aku jadi kepikiran hiksss hiksss