Friday, November 13, 2015

Cokelat Enteng Jodoh


Cokelat yang unik yang kudapatkan dari seseorang yang selalu memperkuatku dalam mengejar masa depanku. Semua orang pasti akan tersenyum jika melihatnya. Kok ada yah cokelat seperti ini? Yup, dan unik tentunya. Belum tau rasanya, dan belum tau pastinya, apakah dengan memakan cokelat ini dan seketika itu pula akan mendadak jodohku muncul di depanku?

Berbicara tengan perjodohan, banyak yang selalu mengejarnya, berkejar2an akan apa yang yang dicari, apa yang diinginkan sebagai pasangan hidup. Tapi kembali lagi jika dipikirkan masak2, dan secara mendalam...

Apa sih arti Jodoh?

Apakah dengan menjadikan impian sang pasangan idaman dan menebak2 saat berkenalan dengan lawan gender... Ini jodoh gue bukan yah? Dan tentunya.... terjawabkan dengan waktu... tidak akan mendadak ada jawaban langsung dari Yang Diatas.

Memiliki pasangan idaman dengan serentetan kriteria, dan selalu mencari2. Apakah yang ini? Apakah yang itu? Atau bahkan selalu merasa kurang ini, ataupun kurang itu, kepada setiap lawan gender yang berkenalan dan berdekatan. Mungkin ada yang kurang akan sebuah kalimat yang seharusnya ditanyakan, bukan kepada diri sendiri tentunya, tapi kepada Yang Diatas.

Apakah dia yang kau hadirkan sebagai jodohku, Tuhan?

Mungkin, kata kuncinya itu, karena jika tanpa sebuah kalimat itu, mungkin akan terkadang seperti menebak2 dalam kegelapan, dan setiap ada cahaya maka ditebak2. Apakah cahaya yang inikah? Atau aku harus jalan lagi dalam kegelapan dan mencari cahaya lainnya lagi?


Di balik kotak cokelat, terdapat resep istimewanya juga. Terlihat akan apa saja yang dibutuhkan sebagai jodoh itu sendiri. Percaya atau tidak, namun jika melakukannya, mungkin akan muncul seketika itu pula. Nutrisi yang terkandung di dalamnya pun tidak tanggung2, bahwa harus melakukannya 100%.

Sudahkah Anda Baik?
Sudahkah Anda Jujur?
Sudahkah Anda Setia?
Percaya?

Bahkan kalorinya yah... butuh seseorang tentunya yang selalu mendampingi si pemakan cokelat. Pun percaya atau tidak, silahkan dicoba untuk menikmati cita rasa cokelatnya. Berbangga hati juga karena ini adalah produk dalam negeri sendiri tentunya.

Jadi, jodoh tuh seperti apakah? Apakah saat melangsungkan pernikahan dengan sejublek acara maka bisa dianggap "inilah jodohku". Atau yang pernah kubaca dalam sebuah karya novel favoritku, dimana merupakan kisah nyata pula, bahwa jodoh itu tidak berhenti sampai di pernikahan. Namun, harus melewati serentetan kehidupan masa depan, pun pasangan mungkin bertemu dengan Nya lebih cepat, lalu dipertemukan dengan orang lain lagi, bahkan cinta terpendam yang rupanya menanti diujung sana, dan akhirnya bersatu kembali.

Haruskah kupercaya seperti itu?
Haruskah kupercaya bahwa jodohku adalah terjadi?
Atau... haruska kuselami hingga menjelang akhir hayatku, bahwa siapakah seseorang yang terus mendampingiku di saat moment akan bertemu dengan Sang Pencipta?

Siapakah Jodohku?

Sekian rentetan nama lawan gender yang kukenal, dapat kusebutkan satu per satu dengan sangat spesifik, apa yang menurutku cocok, kurang cocok, belum cocok, dsb. Ataukah dengan melihat ke masa lalu sejenak, dan beberapa lawan gender yang pernah hinggap di duniaku saat itu, bisa kukatakan bukan jodohku?

Aku berjalan ke depan, melihat ke depan. Bertemu dan bertemu selalu. Selalu kutanyakan kepadaNya, yang manakah yang layak untuk kukatakan "Jodoh"-ku? Apakah mungkin terlewatkan? Karena terlalu konsen dengan apa yang sedang kulakukan pada suatu waktu? Ataukah memang belum saatnya tiba karena dalam diri sendiri terdapat hal yang harus selalu aku benahi terlebih dahulu? Ataukah memang jodohku tak lain adalah DIA sendiri, yang mengharuskan aku sebarkan semua perintah2Nya kepada sekelilingku?

Jika itu menjadi sebuah misteri kehidupan yang kucari, apakah serupa dengan kalian yang masih dalam status "mencari" jugakah? Apakah yang kalian cari? Siapakah yang kalian cari selama ini?

Siapakah Jodohmu?

No comments: