Wednesday, August 24, 2016

Alice Through The Looking Glass - Agustus 2016


Review sederhana dengan beberapa spoiler namun tidak membongkar ending cerita. Pun film ini sudah cukup lama tayang filmnya di bioskop, namun tulisanku berusaha untuk tidak menceritakan keseluruhannya, hanya beberapa kata kunci dan inti masalah. Tulisan ini murni pendapat saya pribadi setelah melihat di bioskop, dan saya tidak mengambil tulisan dari media manapun.

Pernah menonton Alice in Wonderland? Mau tidak mau, pernah atau tidak, yang pasti film ini tidak terlepaskan dari edisi sebelumnya. Pun tidak ditampilkan flashback ke film sebelumnya, karena semua alur film yang diberikan bergerak maju. Dan tentunya, mata penonton akan disegarkan oleh warna-warni menakjubkan dari sebuah cerita fiksi.


Tidak saya sebutkan satu per satu akan tokohnya, karena masih tetap sama seperti edisi sebelumnya, dengan mempertahankan karakter sebelumnya yang sangat kuat dalam memberikan tayangan sederhana dalam jajaran film remaja yang memberikan pesan pembelajaran dalam film ini.


Konsepnya selalu sama, sangat murni dengan fiksi, baik tokoh dan karakter yang selalu amazing akan warna-warni sangat ceria. Tentunya sangat menyegarkan mata dan tontonan segar. Diawali dengan kehadiran sang tokoh utama sang Alice sebagai kapten kapal, terombang-ambing dalam lautan luas yang sigap dalam memberikan petunjuk dalam deburan ombak.

Mengambil tema nuansa Inggris di tahun 1875, tentunya dapat memiliki gambaran akan pakaian pada jaman itu yang megah bertema gelap namun sangat klasik. Tone di dunia nyata bertema klasik, seperti hitam, coklat, dan kekuningan, seperti layaknya sang bangsawan di jaman itu. Alice kembali pulang dan bertemu dengan ibunda tercinta dan mulailah petualangan dimulai sesuai seperti judul film ini.

Dengan menembus cermin, maka dunia fiksi dimunculkan seketika. Digambarkan langsung perubahan tone yang sangat cerah. Tema yang diberikan pada film ini adalah "Waktu" dimana slogan kata orang-orang pada umumnya adalah "waktu adalah uang", namun benarkah?


Alice kembali masuk ke dunia fiksinya, dimana seperti biasa pada umumnya jika kita sebagai manusia normal akan menganggapnya sebagai manusia gila yang bergumul dengan mimpi, namun di dunia Alice, semuanya dapat terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin, semuanya diputarbalikkan. Alice bertemu dengan semua sahabat-sahabatnya, dan tugas yang diemban kali ini adalah membantu teman baiknya yaitu Mad Hatter atau si Topi Gila yang diperankan oleh Johnny Deep.


Karakter yang selalu kuat oleh seorang Johnny Deep di berbagai film fiksi, tentunya selalu memberikan nuansa menarik di rentetan film animasi. Alice mengemban tugas berat yaitu menyelamatkan keluarga Mad Hatter, yang pada awalnya adalah hal yang tidak mungkin bisa ia lakukan. Namun, mau tidak mau, demi sang sahabat baiknya, Alice melakukannya, pun dia harus menembus ruang dan waktu.

Dengan tugas yang diembannya, rupanya Alice juga menemukan jawaban-jawaban mengenai asal muasal kejadian lainnya. Menembus ruang dan waktu tentu saja berhubungan dengan sebuah penunjuk waktu, apakah matahari berputar pada poros bumi sehingga berganti siang dan malam? Sederhana konsepnya, yaitu melalui jam.


Jam yang kita gunakan dalam keseharian merupakan sebuah penunjuk waktu. Jam berputar tiada henti menunjukkan siang dan malam hingga hari pun berganti. Apa yang terjadi dengan masa lalu dan masa kini?

Banyak fim lainnya yang bertema fiksi akan menembus ruang dan waktu, tentunya menarik perhatian saya juga dan mungkin disetujui oleh penonton film lainnya, untuk memperbaiki masa lalu? Untuk melihat masa lalu? Namun apa yang terjadi dengan masa depan alias masa kini yang kita jalani jika mesin waktu itu ada? Apakah keberadaan kita akan tetap seperti ini ataukah akan berubah total, atau........?

Sebut saja salah satu film favorit saya yaitu "Trilogi Back To The Future" yang membolak-balikkan waktu dengan sebuah mobil, menembus masa lalu dan masa depan. Bahkan saat tahun 2015 ini kita lewati, di masa itu, digambarkan sebuah mobil akan dapat terbang, dan nyatanya? Tidak ada pula keberadaan mobil yang bisa terbang dan sebagai kendaraan bebas macet di udara pula kan? Pada film itu pula digambarkan bagaimana jika diri kita ini menembus waktu dan bertemu dengan diri kita di masa terdahulu atau masa depan? Bertabrakan? Tentunya hal ini pula dapat terjadi akan sosok di film Alice.


Alice berjumpalitan mengendarai sebuah alat fiksi sebagai penembus mesin waktunya, bahkan dia dapat memilih pada momen apa dia ingin kunjungi. Perbedaannya terletak adalah pada penjaga ruang dan waktu. Pada film Back To The Future, tidak ada penjaga waktu, manusia jika dapat menemukan alat seperti pintu Doraemon, dapat seenaknya berpindah waktu, namun tidak di film Alice. Perubahan waktu ini diamankan oleh seorang penjaga waktu demi menstabilkan dunia tetap berjalan baik ke depan, yang tentunya menjadi turun tangan jika perubahan masa itu diacak-acak oleh seorang Alice.


Beberapa karakter lainnya dalam film Alice terdahulu juga dibongkar dalam perjalanan Alice menembus masa lalu. Sekuel demi sekuel menjelaskan akan perdebatan karakter lainnya, dimana yang kita lihat baik, bisa saja pada masa lalunya ada hal yang sebaliknya. Hasil yang diawali tidak baik, bisa saja serentetan dendam berkepanjangan tiada henti dapat terjadi hingga masa depan.

Alice berjuang keras untuk menyelamatkan keluarga Mad Hatter, yang secara tidak langsung pun jawaban demi jawaban akan momen lainya terjawabkan dan semoga menjadikan lebih baik di masa sekarang. Sang penjaga waktu pun berjuang keras mengejar Alice demi mengamankan jagat raga selalu berjalan baik, dengan nyawa dirinya sendiri sebagai taruhannya.

Tontontan fiksi menarik yang saya lihat, tayangan warna segar pula, dan tentunya karena film remaja, diberikan juga pesan utama agar kita sebagai manusia selalu menghargai waktu yang ada di masa sekarang. Tidak peduli akan masa depan yang belum terjadi, namun yang pasti apa yang kita lakukan pada masa sekarang akan memberikan buah hasil dari hal baik ataupun buruk untuk masa depan, tergantung dari masa sekarang ini.


Tayangan kurang lebih 1,5 jam, penonton pun tidak terlalu memadati bioskop karena film ini sudah cukup bertengger selama 1 mingguan. Beberapa bioskop besar sepertinya tidak menjadikan film ini sebagai film favorit karena banyaknya film lain yang lebih menarik hati penonton. Film ini dapat dinikmati bersama buah hati sebagai tontonan ringan yang penuh pesan pembelajaran tentang waktu dan tentunya menghibur pula.

Akhir kata, selamat menonton.....(",)

Thread: https://www.jodohkristen.com/topic/812/32/

No comments: